Oleh Indro Suprobo
Dalam hidup ini paling tidak ada dua jenis kekosongan, yakni kekosongan yang melahirkan kemarahan dan kekosongan yang melahirkan keramahan.
Kekosongan yang seringkali melahirkan kemarahan adalah kekosongan yang dilandasi rasa berkekurangan (lackness), yakni kekosongan yang "menuntut" untuk selalu diisi. Tuntutan itu kadang-kadang disebut sebagai hasrat atau drive. Jika tak terisi atau tak terpenuhi, atau jika ada fantasi bhw kekosongan itu terjadi krn isinya direbut oleh orang lain, ia bisa melahirkan kemarahan, prasangka, kebencian, bahkan mungkin juga kekerasan.
Kekosongan yang melahirkan keramahan adalah kekosongan yang dilandasi oleh rasa aman dan kepenuhan meskipun dalam kesendirian. Kekosongan ini adalah akibat dari pengosongan diri (kenosis) yang justru dipenuhi oleh kesunyian (solitude) namun bukan kesepian (loneliness). Kekosongan yg demikian ini justru merupakan keikhlasan utk melepaskan apa yg tidak penting bagi diri, agar tersedia ruang yg lebih luas untuk dapat menyambut yang lain (termasuk Ia yang Mahalain) dalam keramahan (hospitality).
Yang terakhir inilah yang dihayati dalam Idul Fitri, kesediaan utk menyambut kehadiran yang lain dalam keramahan, karena menyadari bahwa Ia yang diseru sebagai Yang Mahabesar itu adalah Ia yang Maharamah.
Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin. Semoga kita semua berlimpah anugerah.
No comments:
Post a Comment